Keindahan apa lagi yang kau saksikan padaku
Deburan ombak menampar pasir-pasir yang lembut
Angin selalu menyapu terik matahari
Memberi kesejukan pada jiwa yang merindukan belaimu
Keindahan apa lagi yang kau saksikan padaku
Seringkali diri ini mengingkari kasihmu
Menertawakan ucapmu
Bahkan tak percaya akan dirimu
Keindahan apa lagi yang kau saksikan padaku
Ketika jiwa dirundung duka
Oleh lalu yang terus membayang
Tapi kau hadir dengan wujud yang indah ini
Nikmatmu tak berhenti walau diri telah ingkar
Ooo…
Maafkan diri ini
Kau yang mencintai aku
Tapi aku tak lekas mencintaimu
Kau yang selalu member nikmat padaku
Tapi ku tak ujung berkorban untukmu
Ooo…
Maafkan diri ini
Lalu yang terasa tak mengenal
Sekarang aku hadir
Untuk mencintaimu
Ombak itu yang menjadi saksi
Membawa hanyut
Tertarik ke tengah samudera
Angin pun aku paksa menjadi saksi
Agar mengjak pepohonan mendoakanku
Terik matahari juga aku paksa
Selalu mengobarkan hatiku
Agar aku selalu mencintaimu
Pantai Selatan Sancang, 20 Juli 2009
Sancang
Tidak sekedar di pinggir pantai
Menyatu bersam ombak
Menampar lampau yang mengenang
Sancang
Semilir menelanjangi
Pikiran-pikiran
Yang berkabut
Tak karuan
Sancang
Terik
Menarik niatan
Tidur bersama alam
Di bawah terik yang hanyut
Di bawah pohon Mangrove
Sancang, 21 Juli 2009